pada suatu pagi yang cerah saya terbangun dari tidur yang nyenyak,pada hari itu setelah saya terbangun saya merasakan ada yang aneh pada tubuh saya,rasannya seperti terserang demam,tetapi setelah saya pikir-pikir mungkin itu hanya karena saya tadi bangun agak kesiangan,jadi mungkin badan saya terasa lesu seprti mau terserang demam, kemudian pada saat siang hari disaat saya dan keluarga saya sedang beristirahat dengan ditemani acara televisi yang menghibur,saya dan keluarga saya khususnya yang ada pada saat itu hanya saya,ibu dan ayah saya saja. nah kemudian acara yang kami tonton terpotong karena ada sebuah berita yang sangat penting,sacral dan wajib didengarkan oleh semua warga yang ada di Indonesia,berita itu sangat mengejutkan karena mantan orang no.1 di Indonesia telah meninggal dunia dia adalah bpk.Soeharto,wow ibu dan ayahku sangat sedih dengan kabar itu begitu juga saya,huh ternyata semakin lama badan saya semakin tidak enak dan rasannya lesu sekali sampai akhirnya saya tidur siang sejenak,setelah bangun kira-kira pada pukul 05:45 saya langsung mandi,sehabis mandi badan saya langsung menggigil dan terasa ngilu seperti tidak bisa digerakan.
keesokan harinnya saya memutuskan untuk tidak hadir ke sekolah karena saya masih merasa sakit,lalu pada malam harinnya saya bersama ibu saya pergi ke tempat salah satu praktek dokter dan setelah diperiksa oleh dokter,dokter itu mengatakan kalau besok saya harus memeriksakan darah saya di rumah sakit karena takutnya saya terkena penyakit tifus,keesokan harinnya saya bersama ayah saya memeriksakan darah saya pada salah satu rumah sakit yang ada di Palembang, huh hati saya pun rasannya super duper tegang dan takut karena saya paling takut dengan namannya jarum suntik, setelah masuk ke dalam ruang pemeriksaan darah saya pun langsung disuruh oleh suster untuk berbaring dan tangan saya pun terasa sakit dan akhirnya rasa takut saya untuk kali ini berakhir sudah, kemudian keesokan harinnya dokter memberikan hasil periksa darah kemarin,kemudian setelah melihat hasilnya dokter menyarankan supaya saya memeriksakan darah saya kembali ke tempat salah satu laboraturium yang berada di jalan jendral sudirman, huh rasa degdegan pun terus menghampiri bagaiman tidak kemarin disuntik sekarang disuntik kembali, lalu saya dan ayah saya masuk ke ruangan yang sangat dingin itu, tiba-tiba nama saya dipanggil untuk giliran pemeriksaan darahnya dengan wajah pucat dan ketakutan saya pun masuk ke dalam ruangan pemeriksaan darah saya, dengan memejamkan kedua bola mata saya saya berharap supaya suntikan yang masuk ke dalam darah saya tidak terasa sakit dan akhirnya pun dengan tidak sadar usai sudah suntik menyuntiknya hati saya pun terasa sangat lega.
pada malam hari tepatnya pada saat saya bersama keluarga saya sedang beristirahat badan saya sudah sangat enakan karena sangat jauh berbeda dengar beberapa hari yang lalu dan sepertinnya saya mengira diri saya sebentar lagi sudah akan sembuh,hati yang lega pun telah saya rasakantetapi walaupun saya sudah merasa lebih baik saya tetap memeriksakan dengan dokter untuk melihat hasil pemeriksaan darah saya yang kemarin dilakukan di laboraturium,setelah sampai di ruangan dokter,dokter itupun membaca hasil tes pemerisaan darah saya dan setelah dokter itu melihat hasilnya dokter itupun langsung marah kepada saya dan ibu saya karena menurut dokter saya terkena penyakit demam berdarah dan penyakit saya pun termasuk yang sudah parah,kemudian dokter manyarankan supaya saya segera dibawa ke rumah sakit pada malam hari ini juga.dag dig dug jantungku terasa mau copot mendengar kalau saya akan dibawa ke rumah sakit saya pun sangat kaget dan takut bagaimana tidak saya yang sangat takut dengan jarum suntik dan obat-obatan ini otomatis sangat takut,sehingga saya berfikirlah macam-macam apa yang akan terjadi pada saya berada di rumah sakit,setelah saya pulang dari tempat praktek dokter tadi saya pun bersiap-siap untuk menginap ke rumah sakit,tidak lama kemudian sampailah saya pada salah satu rumah sakit di Palembang yang berada di jalan demang lebar daun ini,hati saya pun semakin tidak menentu rasa takut,lesu,tegang,sedih dan lain-lain tercampur aduk menjadi satu.
Tidak lama kemudian saya pun disuruh para suster untuk masuk ke dalam ruangan UGD untuk menjalani penginfusan,melihat para suster yang siap dengan peralatan infuse yang telah dipegangnya saya pun menangis karena saya sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi dan bagaimana lagi yang harus saya lakukan dan akhirnya saya hannya bisa pasrah kepada tuhan dan akhirnya proses pengifusanpun dilakukan, aduh terasa sakit sekali diinfus itu sehingga saya pun menitihkan air mata karena sakit yang amat sangat sehingga tidak bisa saya ucapkan lagi,tetapi akhirnya saya pun kembali terbebas dari infuse yang menyakitkan,setelah itu ibu saya pun membawakan kabar buruk dia mengatakan kalau kamar yang tersisa hanyalah kamar kelas 3,walaupun ada masalah pada saat menentukan kamar tempat saya dirawat nanti dan akhirnya saya pun dibawa ke salah satu kamar kelas3 di rumah sakit tersebut, saat saya tiba di kamar tersebut saya melihat kamar itu berisi banyak sekali orang dan semuannya orang tua,huh rasannya kesal lagi pula para kakek dan bapak yang sakit itu penyakitnya yang parah semua dan mungkin ada yang bisa menular,saya pun takut kalau nanti saya bisa tertular karena di sana ada kakek-kakek yang mengalami penyakit TBC yang sangat mengganggu,akhirnya ayah dan kakak saya pun pulang kerumah dan yang menjaga saya dirumah sakit hanya ibu saya,setelah mereka pulang sayapun merasa asing sehingga semalaman suntuk saya tidak bis tidur nyenyak.
Keesokan harinnya saya merasakan lega karena hari pertama di rumah sakit telah saya lewati,tidak lama kemudian ada berita yang sangat baik dan bagus untuk saya karena suster mengatakan kalau ada kamar yang kosong di kamar kelas1 dan akhirnya saya pun pindah kamar ,huh hatiku terasa sangat senang karena di kamar saya yang baru ini saya mendapatkan fasilitas yang lumayan seperti ada TV,AC dan kamar mandi sendiri,sayapun terasa betah di rumah sakit walaupun setiap hari saya harus diperiksa darah dan meminum obat yang pahit,pada malam harinnya dokterpun datang dan mengatakan trombosit saya pun semakin rendah dan sayapun disuruh dokter untuk meminum air yang banyak sehingga sayapun mau kencing terus,keesokan harinnya saya pun sedang menonton acara tv dan ada seorang suster yang ingin memeriksa infusan saya dan akhirnya infusan sayapun lepas dan mengeluarkan banyak darah,ibu saya pun menjerit minta bantuan suster dan akhirnya suster pun melepaskan infusan saya dan menggantinnya dengan sebuah infusan yang baru, mendengar itu saya pun menangis dan memarahi suster yang telah memeriksa infusan saya tadi,walaupun begitu sayapun harus pasrah dengan keadaan karena kalau saya tidak diinfus sayapun akan disuntik setiap hari,setelah diinfus saya punlega dan sayapun berjanji dalam hati supaya saya tidak mau masuk rumah sakit lagi.
Kemudian keesokan harinnya dokter mengatakan kalau saya boleh pulang,mendengar kabar itu hati saya pun menjadi campur aduk kembali pasalnya saya sepertinnya sudah betah di rumah sakit tetapi saya tidak boleh begini saya harus pulang dan saya akan menjaga kesehatan supaya saya tidak akan masuk rumah sakit lagi,setelah pulangpun badan sayapun masih lesu karena saya selama dirumah sakit hanya tidur,dan akhirnya setelah keluar dari rumah sakit tersebut saya hanya mengatakan beberapa kalimat untuk rumah sakit itu yang saya ucapkan hanya kat selamat tinggal dan saya tidak mau lagi kembali ke tempat itu karena saya sudah sangat takut dengan hari-hari yang saya lewati selama di tempat itu,dan biarlah semua itu saya simpandan saya catat kedalam kenangan saya yang tidak akan pernah saya lupakan selamannya.
cerpen lama yg alay bangetzzzzzzzzzzzz..
0 komentar:
Posting Komentar